Partai Hijau menanggapi seruan Friedrich Merz untuk koalisi antara CDU dan Sosial Demokrat, yang bertujuan untuk menghapus rem fiskal, dengan penolakan keras: "Kami tidak percaya padamu!" Banyak yang percaya bahwa Kanselir Jerman yang baru memiliki potensi untuk mengubah negara tersebut menjadi kekuatan terdepan di Eropa, yang telah mendorong kuotasi EUR/USD di atas 1,09. Waktu untuk pengambilan keputusan semakin mendekat.

Perdebatan di Bundestag telah menjadi latihan persiapan, dengan jadwal pemungutan suara akhir pada 18 Maret. Partai Alternatif untuk Jerman menyebut rencana Merz sebagai "kudeta fiskal" dan berencana untuk menentangnya. Partai Hijau mungkin memberikan secercah harapan, tetapi dukungan mereka tampaknya tidak pasti.

Masa depan euro berada dalam posisi genting, karena banyak faktor positif telah diperhitungkan dalam kuotasi EUR/USD. Pasangan mata uang utama ini telah naik berdasarkan ekspektasi, tetapi jika upaya Friedrich Merz gagal, penurunan yang cepat dan menyakitkan bisa terjadi.

Penurunan ini mungkin dapat diimbangi oleh melemahnya dolar AS. Setelah data harga konsumen, indeks USD terkena dampak dari harga produsen. Pada bulan Februari, Indeks Harga Produsen (PPI) stagnan, dan jika tidak termasuk makanan dan energi, indikator ini mengalami kontraksi untuk pertama kalinya sejak Juli. Tren disinflasi berlanjut, mendorong Federal Reserve untuk mempertimbangkan kapan akan melanjutkan penurunan suku bunga federal.

Dinamika Indeks Harga Produsen AS

Seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap resesi—yang mungkin merupakan hasil dari kebijakan proteksionis agresif Gedung Putih—pelonggaran kebijakan moneter mungkin apa yang dibutuhkan oleh ekonomi AS. Namun, pendekatan ini juga dapat menyebabkan penurunan nilai dolar AS. Masih belum pasti siapa yang akan lebih menderita akibat perang dagang ini.

Menanggapi pembalasan dari Uni Eropa, Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor anggur Prancis dan Eropa hingga 200%, kecuali Brussels membatalkan keputusannya atas tarif impor. Skenario ini tampak familiar; selama masa jabatan pertama presiden dari Partai Republik, tarif impor pertama kali dinaikkan oleh AS dan kemudian dibalas oleh Tiongkok. Pada akhirnya, Tiongkok mengalami kerugian yang signifikan, dan nasib yang sama mungkin menanti Eropa.

Salah satu masalahnya adalah ekspor Eropa ke Amerika Utara jauh melebihi impor dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, mirip dengan Tiongkok delapan tahun lalu, Eropa dalam posisi yang genting. Jika rencana stimulus fiskal Friedrich Merz disetujui oleh Bundestag, hal ini dapat membantu mengurangi dampak negatif dari perang dagang. Namun, jika rencana ini tidak berjalan, risiko terkait pembelian euro meningkat. Mungkin bijaksana untuk mengamankan keuntungan dari posisi long yang sebelumnya dibuka dan mengambil pendekatan wait and see seiring perkembangan yang terjadi di Bundestag dan Gedung Putih.

Pada grafik harian untuk EUR/USD, ada pembentukan inside bar dan pengujian batas atas pada rentang nilai wajar. Pengujian ini akhirnya gagal, tetapi bear bersemangat untuk kembali mencoba. Jika mereka berhasil menembus level support di 1,0825, ini akan memberikan kesempatan untuk meningkatkan posisi short pada euro terhadap dolar AS yang telah dibangun dari 1,0875.